Sudah tahu kan jika orang Jepang itu sangat susah dan belepotan saat berbicara menggunakan bahasa Inggris?
Untuk urusan belajar bahasa Inggris di Jepang, level pembelajaran di Jepang berbeda dengan di Indonesia. Misal, materi belajar Inggris di Jepang baru dipelajari waktu ditingkat SMP, sedangkan di Indonesia anak SD pun sudah mempelajarinya.
Untuk urusan belajar bahasa Inggris di Jepang, level pembelajaran di Jepang berbeda dengan di Indonesia. Misal, materi belajar Inggris di Jepang baru dipelajari waktu ditingkat SMP, sedangkan di Indonesia anak SD pun sudah mempelajarinya.
Berikut ini adalah alasan kenapa orang Jepang sangat sulit untuk mempelajari bahasa Inggris:
Orang Jepang Bukan Pembicara Yang Aktif
“Diam adalah emas,” orang Jepang sangat menjunjung tinggi istilah ini. Mereka sangat memperhatikan intonasi dan kalimat yang dipakai saat berbicara dan hal ini sangat berdampak buruk dalam mempelajari budaya asing.
Orang Jepang Takut Berbuat Kesalahan
Orang Jepang berpendapat, mereka akan berbicara jika mereka sangat yakin dengan perkataan mereka karena mereka tidak mau menyinggung dan mengganggu orang lain akibat perkataannya sehingga mereka lebih banyak diam.
Jepang Mempelajari Bahasa Inggris dengan Furigana
Furigana adalah pengucapan kata-kata dari bahasa asing yang ditulis ke dalam bahasa Jepang (misalnya ada huruf kanji diatasnya terdapat huruf berukuran kecil Hiragana, itulah Furigana dan dalam hal ini bahasa Inggris yang dijadikan ke dalam bahasa Jepang dengan Katakana sebagai alatnya).
Furigana sendiri dalam penerapannya ke dalam bahasa (dalam hal ini bahasa inggris) sangat berbeda dengan arti dan ucapannya. Contohnya “Track List” dalam Furigana menjadi “Tureku Risto”
Bahasa Asing Tidak Dipelajari Sejak Dini
Orang Jepang baru mempelajari bahasa Inggris saat umur 12 Tahun atau 1 SMP. Jadi ini salah satu alasan kenapa level pembelajaran Bahasa Inggris antara Jepang dengan negara kita sangat berbeda.
Tapi, sejak tahun 2011 Pemerintah Jepang menerapkan peraturan tentang pembelajaran bahasa Inggris selama 35 Jam dalam setahun sejak usia dini.
No comments:
Post a Comment